Rabu, 26 Oktober 2016

Al Hawy Alkabir



Biografi Singkat Imam Al-Mawardi

Nama lengkapnya adalah Abu Hasan, Ali bin Muhammad bin Habib Al-Mawardi Al-Bahsri Asy-Syafi’i. Beliau digelari dengan Aqdha Al-Qudhah(Pemimpin para Qadhi) karena beliau banyak menghasilkan putusan hukum (qadha) dan fatwa saat menjadi Hakim serta karena luasnya ilmu beliau dalam masalah syar’i.

Beliau lahir di Basrah, Irak pada tahun 364 H/975 M dan dibesarkan di lingkungan yang penuh ilmu pengetahuan. Sejak kecil beliau sudah disibukkan dengan Al-Qur’an, Hadits (riwayah dan dirayah), Fiqih, Ushul dan ilmu-ilmu syar’I lainnya.

Beliau seorang faqih, hafidz, dan seorang ulama fikir terbesar mazhab Syafi’i yang telah mengarang ensiklopedia fiqih mazhab Syafi’i yang jumlahnya lebih dari dua puluh jilid. Al- Mawardi pernah memangku jabatan hakim (qadhi) di berbagai kota. Di zamannya, beliau menjadi pemimpin para hakim (Aqdha Qudhah) pada pemerintahan Al-Qaim bin Amrillah Al-‘Abbasi (Dinasti Abbasiyah). Beliau belajar hadits di Basrah pada beberapa ulama besar hadits, diantaranya:

1.      Al-Hasan bin ‘Ali bin Muhammad al-Jaballi

2.      Muhammad bin ‘Adi bin Zuhar al-Muqri

3.      Muhammad bin al-Ma’li al- Azdi

4.      Ja’far bin Muhammad bin al-Fadhal al- Baghdadi.

Sedangkan dalam ilmu fiqih beliau belajar kepada Abul Qasim ‘Abdul Wahid bin Muhammad ash-Shabmari, seorang hakim di Bashrah, dan kepada Abu Hamid Ahmad bin Abi Thahir al-Isfiraini di Baghdad.

Al-Mawardi telah banyak menulis kitab yang sangat bermanfaat, diantara kitab-kitabnya yang sampai pada kita hingga kini adalah:

Kitab al-Hawi al-Kabir, kitab fiqih mazhab Syafi’i yang berjumlah lebih dari dua puluh jilid.Kitab al-Ahkam as-Sulthaniyah, kitab ini membahas tentang hukum ketatanegaraan.Kitab Nashihat al-Muluk.Kitab Qawanin al-Wizarah wa Siyasat al-Mulk.Kitab at-Tafsir.Kitab al-Iqna, sebagai ringkasan kitab al-Hawi.Kitab Adab al-Qadhi.Kitab A’lam an-NubuwwahKitab al-Amtsal wa al-HukmKitab al-Bughyah al-‘Ulya fi Adabi ad-Dunya wa ad-Din. Kitab ini lebih dikenal dengan nama Adabu Dunya wa Din.

Al-Mawardi wafat pada hari selasa di penghujung Rabi’ul awwal tahun 450 H dalam usia 86 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Bab Harb dan dishalati oleh muridnya, al-Imam al-Khatib al-Baghdadi.

Mengenal Kitab Al-Hawi Al-Kabir

Al-Mawardi menamakan kitabnya Al-Hawi Al-Kabir sebagai sebuah harapan dan doa agar kitabnya ini mengandung penjelasan terhadap hukum-hukum fiqih secara lengkap dan menyeluruh (Al-Hawi=Kelengkapan), mudah untuk dipahami, runut serta otentik. Nama Al-Hawi ini terinspirasi dari kitab karangan Imam Abu Ahmad, Muhammad bin Sa’id yang ma’ruf dikenal dengan Ibnu Al-Qadhi. Karangan tersebut juga bernama Al-Hawi.

Pada dasarnya kitab ini adalah sebuah syarh(komentar) terhadap kitab Al-Mukhtashar Imam Al-Muzani. Sebagaimana yang diketahui bahwa Al-Muzani meringkas kitab Al-Umm Imam Asy-Syafi’I dengan kitabnya Al-Mukhtashar. Salah satu tujuannya adalah untuk memudahkan bagi para penuntut ilmu serta para fuqaha untuk memahami fiqih Imam Asy-Syafi’i. Maka dengan berlandaskan kepada kitab Al-Mukhtashar ini, Imam Al-Mawardi pun menulis Al-Hawi Al-Kabir.

Walau begitu, Al-Mawardi pada hakikatnya tidak hanya memberikan komentar atas kitab Al-Mukhtashar, namun beliau juga menambahkannya dengan penjelasan-penjelasan yang berharga. Beliau juga menuliskan beberapa masalah yang menjadi ikhtilaf di kalangan ulama terutama mazhab yang empat lalu melakukan tarjih atas pendapat Imam Asy-Syafi’I dan mazhabnya.

Kitab Al-Hawi ini benar-benar merupakan kitab yang ensiklopedis karena memuat begitu banyak masalah-masalah detail dalam fiqih. Tak heran kalau kitab ini sangat sering disebut-sebut oleh ulama fiqih setelahnya terutama fiqih syafi’i. Imam An-Nawawi dalam Syarh Al-Muhazzab seringkali mengutip pendapat beliau. Jika ditemukan istilah قاضيان / Qadhiyani / Dua orang Qadhi dalam kitab fiqih syafi'i (terutama yang lewat jalur Imam An-Nawawi), maka salah satu dari qadhi tersebut adalah beliau Qadhi al-Mawardi rahimahullah (yang satunya lagi adalah Qadhi ar-Ruyani, pengarang al-Bahr fi al-Mazhab)

Kitab ini juga banyak dipuji oleh kalangan ulama. Imam Al-Isnawi mengatakan bahwa “belum pernah ada kitab yang ditulis seperti kitab ini”. Hal senada juga diungkapkan oleh Ibnu Haji Khalifah. Ibnu Khalliqan mengatakan “Siapapun yang meneliti kitab ini akan menemukan bahwa penulisnya adalah orang yang sangat luas dan dalam ilmunya serta memiliki pengetahuan yang sempurna dalam mazhab ini (mazhab syafi’i)”.

Secara umum, kitab ini ditulis dengan urutan bab sama seperti Al-Mukhtashar yakni dimulai dari Bab At-Thaharah dan diakhiri bab Itq Ummahatu Al-Awlad. Begitu juga dengan pasal-pasal dan detail masalahnya. Keistimewaannya adalah kitab ini dilengkapi dengan dalil yang berlandaskan kepada ushul fiqih mazhab syafi’I (yakni Al-Qur’an, Sunnah, Atsar Sahabat, Ijma’, Qiyas) serta dikuatkan dengan argumentasi yang meyakinkan. Dalam masalah yang berhubungan dengan kebahasaan, beliau seringkali menguatkannya dengan syair-syair jahili yang tentu saja memiliki pengaruh besar terhadap keputusan fiqihnya. Kitab ini juga memuat beberapa ikhtilaf pendapat antar mazhab yang tentu saja dikuatkan (tarjih) sesuai dengan pendapat mazhab Syafi’i.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar